Monday, July 11, 2011

Sehari Dalam Sejarah di Berlin

Anda penikmat sejarah dan punya waktu sehari di Berlin? Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan dengan anggaran minimum.

Oleh Sigit Adinugroho

Pada pagi hari, belilah sarapan di toko roti terdekat lalu dapatkan selai di supermarket. Atau, nikmati sarapan di warung kopi dekat tempat penginapan dengan harga € 5. Untuk air minum selama perjalanan, bawalah botol kosong untuk diisi di keran mana saja.

Berbekal peta dan panduan U-Bahn dan S-Bahn (U = unter, kereta bawah tanah) dan (S = strasse, kereta atas tanah atau “di jalan”), arahkan perjalanan Anda ke daerah Mitte di pusat Berlin. Mitte adalah distrik (bezirke) yang mengandung hampir semua atraksi yang Anda wajib kunjungi di Berlin.

Pertama-tama, turunlah di stasiun U-Bahn Bundestag untuk mengunjungi gedung parlemen Reichstag — tempat bertemunya parlemen Jerman (Bundestag). Gedung ini punya sejarah panjang: dibangun pada masa kekaisaran “Reich” tahun 1894, sempat hancur terbakar pada 1933, lalu menjadi saksi unifikasi Jerman oleh Helmut Kohl pada 1990.


Gedung parlemen Reichstag.

Sekarang, gedung ini sudah direnovasi. Atraksi utama gedung ini adalah kubah kaca di bagian atas gedung, yang merupakan anjungan pemandangan. Semua orang bisa berkunjung gratis, asalkan sudah mendaftarkan diri tiga hari sebelumnya. 

Siang hari adalah waktunya mengunjungi museum (yang umumnya tutup sore hari). 

Kunjungilah Museumsinsel — yang secara harfiah berarti “pulau museum” sebab bentuknya memang pulau. Ada lima museum tertua di sini: Altes Museum, Neues Museum, Alte Nationalgalerie, Bode Museum dan Pergamon Museum. Isinya sebagian besar adalah koleksi seni.


Pulau Museum atau Museumsinsel.

Tidak jauh dari Museumsinsel, terdapat Unter den Linden, sebuah bulevar panjang bertepikan pepohonan. Di sana banyak terdapat kios-kios yang menjual suvenir Berlin seperti kaos, cangkir dan pin.

Berjalan terus ke arah barat, Anda akan sampai ke Bradenburg Gate, salah satu simbol Eropa. Bradenburg Gate awalnya dibangun sebagai salah satu gerbang ke istana kaisar Prussia. Pada masa Jerman Timur dan Barat masih terpecah, gerbang ini menjadi saksi perbatasan karena di sekitarnya terdapat pos pemeriksaan.


Bradenburg Gate.

Mampirlah makan siang di penjual kebab terdekat. Siapkan € 5.

Setelah makan siang, sambangilah beberapa lokasi tempat tepat berdirinya Tembok Berlin dulu. Beberapa bagian tembok ini masih bisa dilihat sampai sekarang, tapi kebanyakan sudah tinggal marka di tanah, dan dilapisi tembaga. Beberapa tempat strategis: Museum Topography of Terror, Potsdamer Strasse dan Mühlenstraße (East Side Gallery) — di sini terdapat peninggalan Tembok Berlin sepanjang 1,3 km yang masih utuh. 


Bekas Tembok Berlin.

Penggalan sejarah Tembok Berlin juga dapat dilihat di Checkpoint Charlie, salah satu pos perbatasan antara Berlin Barat dan Berlin Timur yang dijaga prajurit Amerika Serikat. Jangan lupa kunjungi juga Museum Haus am Checkpoint Charlie, yang berisikan berbagai dokumentasi dan artefak soal Tembok Berlin dan kejadian di seputarnya. 


Checkpoint Charlie.

Bagi yang tertarik dengan sejarah Holocaust dan kehidupan kaum Yahudi, silakan kunjungi Memorial to the Murdered Jews of Europe, sebuah instalasi/monumen publik yang didedikasikan bagi para korban Holocaust. Neue Synagogue (turun di S-Bahn Oranienburger Strasse), tempat ibadah kaum Yahudi, juga dapat dikunjungi. Gedung ini memiliki arsitektur Moor yang mirip dengan Alhambra di Spanyol.

Beristirahatlah sebentar di warung kopi terdekat. Jika masih punya energi, Anda juga bisa menyewa sepeda untuk berkeliling. 


Fernsehturm, menara televisi tertinggi.

Ketika malam menjelang dan seluruh kota mulai diselimuti sinar lampu, itulah saatnya Anda bertandang ke Fernsehturm, menara televisi tertinggi (203 m). Naiklah ke atas anjungan pemandangan dengan membayar € 10 dan nikmati pemandangan Berlin di waktu malam.



Credit : Yahoo

0 comments:

Post a Comment