Thursday, March 10, 2011

Prilaku Manusia Universal

Perilaku Manusia yang Universal


KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ilmu budaya dasar ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas ilmu budaya dasar pada semester genap ini.  Yang saya sajikan berdasarkan pemikiran dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “Perilaku Manusia yang Universal” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Berkomunikasi sebagai interaksi.  Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab- akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan balk verbal atau nonverbal, sesorang penerima bereaksi dengan members jawaban verbal atau menganggukkan kepala, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respons atau umpan batik dari orang kedua, dan begitu seterusnya. Pokoknya masing-masing dan kedua pihak berfungsi secara berbeda, bila yang satu sebagai pengirim, maka yang satunya lagi sebagai penerima. Begitu pula sebaliknya. Pandangan ini selangkah lebih maju dari pandangan pertama, yakni komunikasi sebagai tindakan satu- arah, namun pemahaman ini juga kurang memadai dalam menguraikan proses komunikasi karena mengabaikan kemungkinan bahwa orang-orang dapat mengirim dan menerima pesan pada saat yang sama.

Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks disini berarti semua factor di luar orang-orang yang berkomunikasi, yang terdiri dari:
1. Aspek bersifat fisik seperti iklim, cuaca, suhu, udara, bentuk ruangan, warna dinding, penataan tempat duduk, jumlah peserta komunikasi, dan alat yang tersedia untuk menyampaikan pesan.
2. Aspek psikologis, seperti: sikap, kecendrungan, prasangka, dan emosi peserta komunikasi.
3. Aspek sosial, seperti: norma kelompok, nilai sosial dan karakteristik budaya.
4. Aspek waktu , yakni kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, siang, sore, malam).



B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)
Sesuai dengan judul makalah ini “Perilaku Manusia yang Universal”, terkait dengan tata cara manusia di seluruh dunia dalam berkomunikasi satu sama lain. Saling menjadi manusia yang berjiwa sosialis. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana sifat-sifat manusia pada umumnya.
2. Bagaimana cara-cara komunikasi manusia pada umumnya yang bisa langsung dimengerti oleh lawan bicaranya.

C. PEMBATASAN MASALAH.
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
1. Bagaimana perilaku setiap manusia didunia yang umunya diketahui oleh manusia lain pada belahan dunia yang lain ?


D. PERUMUSAN MASALAH.

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara berkomunikasi yang paling mendasar yang pada umumnya dilakukan setiap orang ?


BAB II
PEMBAHASAN


Salah satu komunikasi yang paling mendasar, yang bisa dilakukan setiap orang salah satunya adalah tersenyum. Senyum merupakan komunikasi yang paling mudah, karena hanya dengan senyum orang lain bisa langsung mengetahui sifat orang lain, karena pada umumnya, seseorang beranggapan kesan pertama itu sangatlah penting dan salah satunya adalah dengan cara tersenyum. Dengan tersenyum, seseorang juga dapat terlihat lebih manis, bisa mendapatkan senyum lagi, menunjukan keramahan, bisa mendapatkan teman baru, memberikan kesan yang positif, menjadikan diri seseorang lebih ceria dan lebih percaya diri, dapat meringankan beban dan dapat mengaktifkan senyawa kimia yang bisa membuat lebih sehat. Tersenyum adalah suatu tindakan paling mudah, paling sederhana, dan paling menyenangkan. Percayalah senyum itu adalah seni yang tercermin dari kedamaian hati. Semakin damai hati kita maka senyum itu akan tersebar pada setiap insan yang terjumpai. Sebab dari situlah kita akan merasa nyaman. Bila suasana menjadi nyaman maka semua keindahan akan berbalik menghangatkan jiwa kita. Semua akan kembali kepada diri kita dengan balasan yang lebih besar dari pada sekedar senyuman yang telah kita berikan. Tersenyumlah dengan tulus, jika anda belum terbiasa, maka biasakanlah. Awali segala sesuatu dengan senyuman. 



Komunikasi lainnya adalah menangis, dengan menangis orang lain tidak harus menanyakan secara langsung tentang atau mengapa orang tersebut menangis. Menangis juga adalah salah satu 'kebutuhan' manusia, sebab menangis dapat 'sedikit' menghilangkan beban pikiran yang ada. Dapat membuat 'hati' sedikit lebih baik. Dan dapat mengurangi pemikiran-pemikiran negatif. Dengan menangis juga, kita dapat mengintrospeksi diri, dapat merenungkan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.
Dapat memahami perasaan emosional yang terkadang tidak dapat langsung dimengerti oleh akal pikiran dan perasaan yang normal seperti umunya. Adakalanya seseorang harus menangis, dan adakalanya juga tidak. Ada sebagian orang, yang apabila menangis, tidak ingin diketahui orang lain, dan ada sebagian orang lain juga, yang apabila menangis, harus di beri support agar bisa 'keluar' agar bisa menghentikan tangis. Menangis bukan selalu identik dengan 'disakiti' ataupun 'kehilangan', tetapi juga ada tangis bahagia. Karena akan ada dua akibat dari setiap keputusan yang telah diambil. 




BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “Perilaku Manusia yang Universal” dapat disimpulkan bahwa :

1. Manusia harus saling berkomunikasi, baik yang diutarakan secara langsung, ataupun yang diutarakan dengan tindakan-tindakan yang dapat langsung dimengerti oleh orang lain.



B. SARAN
Penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Bersikap baiklah kepada orang lain.

2. Diperlukan adanya sikap saling 'keterbukaan' yang tidak lain adalah sikap saling jujur pada orang lain, dalam mengutarakan pendapat. Tapi pendapat yang diutarakan juga, sebaiknya adalah pendapat yang tidak multi tafsir, sehingga tidak terjadi kesalah fahaman.

DAFTAR PUSTAKA


* aku ingin sukses

0 comments:

Post a Comment