Wednesday, January 19, 2011

10 Prediksi Storage di Tahun 2011 (1)

Bagaimana tren storage utama seputar transformasi data center di tahun ini?


 Data mencatat bertumbuh eksponensial seiring transformasi era digital di seluruh dunia. Storage akan menjadi aspek terpenting untuk menampung data-data tersebut, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur.

Bagaimana tren teknologi storage di tahun 2011? Berikut 10 tren storage utama seputar transformasi data center yang diprediksi oleh Hu Yoshida, Chief Technology Officer (CTO) Hitachi Data Systems:
1. Adopsi virtualisasi storage semakin cepat
Ia menjadi pondasi bagi penerapan komputasi awan dan data center yang dinamis dengan tingkat ketersediaan tinggi. Virtualisasi storage, virtualisasi dari array storage eksternal memungkinkan migrasi dari satu array ke array yang lain tanpa gangguan. Sementara itu, lingkungan dynamic provisioning memungkinkan storage disediakan dalam hitungan menit.

2. Integrasi virtualisasi server dan storage semakin erat
Integrasi ini diperlukan untuk meningkatkan adopsi virtualisasi data center. Saat ini, virtualisasi server sudah matang melebihi pengurangan biaya dari konsolidasi server print, file, test dan development untuk mendukung server aplikasi tier 1.

3. Adopsi virtual tiering untuk manajemen daur hidup
Saat ini, virtual tiering mampu mengalokasikan volume ke satu pool of storage (kumpulan storage) yang berisi kinerja, biaya dan jumlah tier pada storage. Virtual tiering juga memiliki kecerdasan untuk memindahkan komponen dari volume tersebut ke tier yang lain berdasarkan jumlah akses.
Dengan demikian pengguna tak perlu mengklasifikasikan sebuah volume dan mengalokasikannya ke satu tier storage. Pengguna juga tak perlu menaikkan atau menurunkan volume ke tier tertentu berdasarkan aktivitas. Virtual Tiering atau Dynamic Tiering akan melakukannya secara otomatis tanpa perlu melakukan klasifikasi atau pemindahan antar tier.

4. Saatnya menggunakan SSD (Solid State Drive) dalam konfigurasi virtual tier
SSD mampu meningkatkan kinerja sekaligus menurunkan biaya dalam konfigurasi virtual tier. Saat ini, 80 persen lebih volume tergolong tidak aktif, hanya sedikit saja jumlah SSD yang dibutuhkan dalam Tier 1 untuk melayani komponen-komponen yang aktif dari satu volume. Sebagian besar volume bisa memakai drive SAS atau SATA yang lebih murah.

5. Adopsi Serial Attached SCSI (SAS) untuk sistem storage enterprise
Tidak seperti Fibre Channel (FC) loop yang digunakan mendukung drive FC pada sistem-sistem storage tua, SAS adalah protokol point-to-point. FC loop mensyaratkan setiap drive dalam loop membantu akses ke loop tersebut yang mengakibatkan inefisiensi. Jika drive yang lebih cepat  – seperti drive SSD -  disambungkan ke loop itu, akan menghabiskan loop tersebut sehingga drive yang lain tidak kebagian akses.

Credit : VivaNews

0 comments:

Post a Comment