Sumber daya manusia
Wirusaha, sebenernya tema ber-wirausaha itu
selalu di gencar-gencarkan banyak pihak saat ini. Karena ternyata masih sedikit
para wirausahawan kita, bayangkan wirausahawan di Negara kita belum mencapai
angka 2% dari total keseluruhan penduduk. Karena saya pun pernah mendengar
“Sebenarnya hanya butuh 2% saja dari total keseluruhan penduduk yang ada untuk
memajukan Negara tersebut”. Bahkan berwirausaha kini pun bukan hanya orang
dewasa saja, namun semenjak masih remaja kini sudah banyak digalakkan
pentingnya berwirausaha. Berwirausaha itu bukan “menjual”, ya bisa juga
dibilang adalah berkontribusi untuk diri sendiri (kepentingan pribadi) dan atau
untuk lingkungan juga.
Bisnis apa
sih yang lagi booming sekarang ? Online Shop mungkin salah satu jawabannnya .
Apa sih
kelebihannya ? yang pertama tidak diperlukannya tempat strategis untuk. Cukup
hanya dengan tepat dalam bidang pemasaran, dan tentunya produk yang dijual pun
adalah yang menjadi inceran para konsumen.
Kalau mau
berwirausaha apa sih yang harus di pikirkan ?
Yang
pertama : produk. Produk seperti apa yang mau dipasarkan, kira-kira target
pasarnya kemana.
Yang kedua
: modal. Bersumber dari manakah pendanaan usaha tersebut ? sebenarnya klau
urusan modal ada beberapa cara yang dapat sekiranya diusahakan, dana pribadi
(modal pribadi), kerjasama (bekerja sama dengan pihak lain), pengajuan
permintaan peminjaman modal usaha kepada instansi tertentu, dan penjualan
saham, atau mungkin punya alternative lain J
Yang ketiga
: system. System juga menjadi hal yang diperlukan untuk kemudahan berjalannya
suatu kegiatan yang apalagi ini adalah kegiatan berwirausaha. Misalnya saja
dengan pembuatan system transaksinya seperti apa, system pembayaran, system
pengiriman, maupun system pemasaran. Juga perlu dipikirkan ya “Dirancang” sih
ya yang lebih tepatnya, hehe .. yaitu system pelaksanaan teknisnya.
Yang
keempat : lokasi. Jika memang usaha tersebut butuh lokasi (ya memang tidak
semua jenis barang bisa dijual menggunakan system online), misalnya aja kaya makanan,
ataupun penjualan barang yang sifatnya partai besar, tempat (lokasi) penjualan
juga menjadi hal yang terpenting. Lokasi strategis, mudah akses kendaraan umum,
dan kenyamanan tempat usaha juga menjadi factor utama.
Perlu
tenaga kerja ngga sih ?
Jawabannya
ya tergantung dari jenis usaha apa yang dijalankan. Kalau disini berperan
sebagai produsen juga ya untuk hasil yang lebih maksimal maka tenaga kerja
tambahan juga perlu. Namun jika hanya untuk menjual barang yang sudah ada,
sekira nya tidak usah memerlukan tenaga kerja juga bias, dan jika mungkin
sekiranya membutuhkan maka perlu dipikirkan juga hal-hal yang sekiranya dapat
dijadikan pemikiran ulang, yakni :
-
Tahap-tahap perekrutan
-
Seberapa pentingnya tenaga kerja dalam berwirausaha
-
Kriteria seperti apa yang dibutuhkan
Untuk
materi tentang perekrutan tenaga kerja ini saya ambil dari postingan orang
yakni :
1.
Pengertian Rekrutmen
Perekrutan
adalah proses mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualitas untuk pekerjaan
diperusahaan melalui serangkaian aktivisitas. Perekrutan harus dipandang secara
strategis, dan harus diadakan diskusi tentang pasar tenaga kerja yang relevan
dimana perekrutan di lakukan.
2.
Tahap-Tahap Perekrutan
Pada
dasarnya dalam proses perekrutan karyawan terdapat beberapa tahap perekrutan karyawan
yang terdiri antara lain mengenai tahap – tahap yaitu :
a.
Interview kuatifikasi Pelamar
b.
Melaksanakan Interview Pendahuluan
c.
Melaksanakan Tes
d.
Melaksanakan Interview untuk seleksi
e.
Melihat Referensi
f.
Melakukan Penawaran Kerja
g.
Melaksanakan Tes Fisik
3.
Sumber Rekrutmen
ada
beberapa sumber –sumber pelamar antara lain :
a.
Dari dalam organisasi atau dari perusahaan sendiri.
b.
Dari Pelamar yang tidak mengajukan lamaran
c.
Teman – teman pegawai
d.
Melalui adpertensi
Rekrut ini
dilakukan dengan melalui media cetak maupun elektronik, dengan mencantumkan
spesifikasi pekerjaan.
Ada sebuah
contoh usaha yang akan saya ceritakan :
Usaha ini
adalah salah satu usaha kecil-kecilan (saat ini) yang menjual barang-barang
kebutuhan sehari-hari, kue ringan, ataupun alat tulis. Ide untuk membuat usaha
seperti ini berasal dari salah satu teman saya, namanya defrian. Dia memiliki
ide untuk memulai menjalankan usaha ini karna salah satu kegiatan yang saat itu
ada di kampusnya (Universitas Indonesia), yang sedang membahas tentang
berwirausaha. Yang setelah itu defrian pun membawa ide ini pada kami (teman
satu asrama) untuk ikut sama-sama menjalankan ide ini.
Akhirnya
pun setelah dilakukan beberapa kali rapat, dibentuklah tim khusus untuk
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan, pengelola keuangan, dan pembuatan system. Tim khusus pun dipilih dari mahasiswa FE (Fakultas Ekonomi)
dan FISIP (Fakultas Ilmu Politic). Serta tim khusus pun memiliki trik sendiri
untuk mendapatkan modal usaha, yakni dengan iklan, dan pembuatan iklan oleh tim khusus dengan
dibantu tim kreatif. Yang bertujuan agar pencarian modal yang berasal dari
penjualan saham. 1 saham seharga Rp. 50000,- dan menurut info yang saya dapat,
belum ada seminggu setelah launching, saham terjual hingga Rp. 3000000,-. Dari
hasil penjualan saham itulah dijadikan modal awal.
Lokasinya
sangat strategis (tidak perlu keluar area asrama) dan memanfaatkan ruang kecil
yang sebelumnya dimanfaatkan untuk
gudang. Transaksi jual belinya pun mudah, hanya perlu mencatat barang yang
hendak dibeli, kemudian membayar dengan list harga yang telah tertempel di
dinding dan meletakan uang pembayaran ditempat yang disediakan. Jam bukanya pun
menyesuaikan dengan jam pulang kuliah kebanyakan mahasiswa. Jam 03.30 pm sampai
11.00 pm dan 05.00 am sampai 08.00 am.
Tutup buku
dan pembagian hasil dengan para pemegang saham dilakukan setiap 1 Semester. Dan
kami menamakannya dengan UBank.
Dari cerita
diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa usaha tersebut cukup memberikan dampak
positif bagi konsumen maupun lingkungan, salah satunya bagi konsumen yaitu
dapat membantu mencukupi kebutuhan sehari-harinya mahasiswa yang berlokasi di
satu kosan tersebut, yang kedua, harga barang yang dijual relative lebih murah
karna pembelian barang secara grosir, jadi dapat dijual kembali dengan harga
relative lebh rendah, kemudian dengan system bagi hasil dengan para pemegang
saham.
Yang
selanjutnya bagi lingkungan, usaha yang dijalankan ini tidak menghasilkan
limbah-limbah berbahaya, hanya sedikit banyak menghasilkan limbah
kardus-kardus, yang system pengelolaannya pun sudah sangat terkondisikan dengan
baik, yakni barang-barang yang bisa di daur ulang (seperti kardus, botol
minuman, dll) itu diumpulkan untuk dijual kembali. Adapun plastic-plastik sisa
makanan yang tidak dapat dimanfaatkan kembali barulah mengalami proses burn.
Yang
artinya hasil dari pembakaran barang yang tidak terpakai dapat (lumayan)
terkurangi karna sebelumnya telah dijalankan system “pemilahan sampah”, jadi tidak semua barang bekas itu tidak dapat
digunakan kembali.
Nia Amalia 58410903
Pengantar Bisnis
Nia Amalia 58410903
Pengantar Bisnis